Kategori: Kesehatan

Gejala Penyakit Flur Burung dan Cara Mencegahnya

Flu burung pernah mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, serta beberapa bagian Eropa, dan menyebabkan kematian pada sebagian penderitanya. Gejala penyakit ini bervariasi, dari tanpa gejala sama sekali hingga yang sifatnya parah dan bisa berakibat fatal.

Menurut World Health Organization (WHO), virus flu burung jenis toto macau H5N1 telah menjangkiti 862 orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian pada 455 orang hingga tahun 2020. Pada tanggal 25 Februari 2023, WHO mencatat adanya 58 kasus baru flu burung.

Tanda dan gejala flu burung

Tanda-tanda dan gejala dari penyakit ini mungkin akan bervariasi, mulai dari gejala infeksi pernapasan ringan seperti demam dan batuk, hingga yang berat seperti pneumonia dan syok.

Pada kasus infeksi H5N1, ditemukan juga tanda-tanda bermasalahnya pencernaan, seperti diare, mual, dan muntah. Gejala awal dari flu burung biasanya akan terlihat setelah 2-8 hari penularan. Tanda-tanda yang umumnya muncul menyerupai flu biasa, seperti:

  • demam tinggi hingga melebihi 38 derajat,
  • batuk,
  • radang tenggorokan,
  • kesulitan bernapas,
  • sakit kepala, dan
  • nyeri otot.

Selain itu, pada beberapa pasien, ditemukan juga gejala-gejala tambahan yang meliputi:

  • diare
  • muntah
  • sakit perut
  • gusi berdarah
  • mimisan
  • nyeri dada
  • infeksi mata

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Bagaimana pengobatan flu burung?

Jika terbukti mengalami flu burung, Anda akan diisolasi di rumah sakit untuk mencegah penularan ke orang lain. Selain itu, Anda disarankan untuk minum banyak cairan, istirahat cukup, mengonsumsi makanan sehat, minum obat pereda nyeri, dan minum obat antivirus yang diresepkan dokter.

Bisakah flu burung dicegah?

Penyebaran virus flu burung cenderung sulit dicegah. Meski begitu, ada beberapa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penularan, antara lain:

  • Rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir (terutama setelah menyentuh unggas dan sebelum makan)
  • Menjaga kebersihan kandang (jika memelihara unggas)
  • Memasak daging atau telur unggas dengan baik
  • Membeli daging unggas potong di pasar yang kebersihannya terjaga dengan baik

9 Jenis Penyakit yang Mengganggu Tenggorokan

9 Jenis Penyakit yang Mengganggu Tenggorokan – Sakit tenggorokan bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya merasa sakit saat menelan makanan maupun minuman. Sakit tenggorokan ditandai dengan rasa nyeri, iritasi, atau kering dan bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri. Selain infeksi, sakit tenggorokan ternyata juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu.

Umumnya, sakit tenggorokan terjadi karena adanya infeksi virus yang biasanya bisa pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, jika sakit tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri bakteri, maka pengobatan perlu dilakukan segera. Selain itu, sakit tenggorokan yang terjadi sebagai gejala penyakit juga harus segera mendapat penanganan medis agar terhindar dari komplikasi berbahaya. Nyeri pada tenggorokan yang biasanya disertai dengan rasa sakit saat menelan makanan dan minuman, bisa menjadi tanda dari penyakit tertentu. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang sering ditandai dengan tenggorokan sakit saat menelan:

Abses Peritonsil 

Sakit tenggorokan yang terjadi dalam jangka panjang sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, bisa jadi kondisi tersebut terjadi karena ada penyakit serius, seperti abses peritonsil. Penyakit ini terjadi karena ada pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang amandel.

Alergi

Ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap pemicu alergi seperti serbuk sari, rumput, dan bulu hewan peliharaan, sistem kekebalan akan berusaha mengeluarkan bahan alergen tersebut. Kondisi inilah data sgp yang akan memicu gejala seperti hidung tersumbat, mata berair, bersin, dan sakit tenggorokan.

Infeksi HIV

Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV. Seseorang yang terinfeksi HIV mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi jamur atau infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV).

GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Larutan asam ini dapat membuat kerongkongan dan tenggorokan sakit dan terasa seperti terbakar. Selain sensasi terbakar, GERD juga menyebabkan gejala seperti mulas di sekitar dada.

Infeksi Mononukleosis 

Pada beberapa kondisi, sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius, misalnya infeksi mononukleosis. Penyakit ini terjadi karena ada infeksi virus Epstein Barr. Infeksi ini ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam dan sakit pada tenggorokan serta kesulitan menelan makanan dan minuman.

Tonsillitis 

Salah satu penyakit yang ditandai dengan sakit di tenggorokan dan kesulitan dalam menelan adalah tonsillitis alias radang tenggorokan. Pada kondisi ini, amandel mengalami peradangan atau inflamasi. Kondisi ini umum menyerang anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Faringitis

Radang tenggorokan idn live togel atau faringitis juga bisa memicu tenggorokan sakit saat menelan makanan dan minuman. Kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan pada saluran yang menghubungkan hidung atau mulut dengan kerongkongan (esofagus) atau saluran pita suara (laring).

Epiglotitis 

Penyakit ini terjadi karena ada peradangan pada katup yang memisahkan saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Peradangan pada bagian ini sering ditandai dengan nyeri pada tenggorokan.

Tumor

Penyebab sakit tenggorokan yang satu ini mungkin kurang umum. Biasanya, sakit tenggorokan yang disebabkan oleh tumor disertai dengan gejala lain seperti perubahan suara, sulit menelan, adanya benjolan dan penurunan berat badan.

6 Jenis Mental Illnes yang Ada di Masyarakat

6 Jenis Mental Illnes yang Ada di Masyarakat

6 Jenis Mental Illnes yang Ada di Masyarakat – Terdapat banyak jenis gangguan mental yang mempunyai ciri serta metode pengobatan yang berbeda. Beberapa di antaranya hanya memerlukan terapi percakapan saja, dan beberapa di antaranya memerlukan konsumsi obat berkala hingga terapi berkepanjangan. Tiap jenis gangguan mental sendiri mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik. Untuk mengenalnya lebih jauh, simak berbagai jenis gangguan yang sering terjadi sebagai berikut.

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya harus melakukan kegiatan berulang. Jika tidak maka penderita akan menderita togel singapore kecemasan hebat. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Psikosomatis

Jenis gangguan mental ini memunculkan masalah fisik dari cara berpikir penderita sendiri. Gejala gangguan ini diawali dari rasa cemas, gelisah, stress, sampai depresi. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga bisa terkena gangguan ini. Masalah fisik yang muncul dari gangguan mental ini meliputi mudah lelah, nyeri pada otot, sesak napas, hingga telapak tangan berkeringat. Terkadang mereka juga cemas berlebih walau keluhannya itu sangat ringan.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya. Attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang sering togel singapore kali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya. Penyebab utama ADHD belum diketahui dengan pasti, namun umumnya gangguan mental ini diduga terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan. ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Stress Pasca-Trauma (PTSD)

Gangguan mental ini disebabkan oleh kejadian traumatis di mana penderita akan histeris bila melihat kejadian sama atau hampir mirip terjadi. Gangguan ini dapat sangat mengganggu aktivitas keseharian penderita dan menyebabkan tekanan emosional.

Psikosomatis

Jenis gangguan mental ini memunculkan masalah fisik dari cara berpikir penderita sendiri. Gejala gangguan ini diawali dari rasa cemas, gelisah, stress, sampai depresi. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga bisa terkena gangguan ini. Masalah fisik yang muncul dari gangguan mental ini meliputi mudah lelah, nyeri pada otot, sesak napas, hingga telapak tangan berkeringat. Terkadang mereka juga cemas berlebih walau keluhannya itu sangat ringan.

Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan ini kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain, sehingga seringkali tidak dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.